Sabtu, 15 September 2012

Tips Menjadi Wanita Shalihah

Wanita Shalihah atau wanita yang bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan itu berlaku universal, bukan hanya untuk wanita yang sudah menikah atau berkeluarga, tetapi juga untuk remaja putri. Mulialah wanita shalihah, di dunia ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi penerus dambaannya. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari surga.

Kemuliaan
wanita shalihah digambarkan Rasulullah SAW dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah". (HR. Muslim). Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah SWT memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Make Up nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-kata yang diucapkannya.
Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah itu bersikap centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya supaya bernilai bagaikan untaian intan yang penuh dengan makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul kalau kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah). Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional.

Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain. Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah.

Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya. Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri. Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia "polos" tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya. Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka.

Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak.

Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi. Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah.

Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, "Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya." Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara.

Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah.

Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita.
Dikutip Dari berbagai Sumber..

BELAJAR MENJADI WANITA SHALEHA


Rasulullah Saw. bersabda : Dunia ini adalah perhiasan,dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. (HR. Muslim).

Wanita shalehah selalu menjaga pandangannya
Senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Make Up-Nya basuhan air wudhu saat shalat tiba
Lipstiknya Dzikir memuji keagungan tuhannya
jika muslimah menghiasi dirinya dengan taqwa
Akan Terpancar cahaya keshaliahan dalam dirinya
Wanita solelah selalu menjaga imannya
karena iman adalah kekayaan termahalnya

Dia juga benar-benar menjaga kata-kata-Nya
Tidak ada dalam sejarah Centil menjadi sifatnya
Apalagi Jingkrak jingkrak dan menjerit jerit saat bahagia

Wanita Shalehah selalu menjaga Tutur katanya
Agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna
dia sadar bahwa kemuliaan itu adalah menjaga dirinya ( Iffah )

Wanita Shalehah itu selalu murah senyum
karena senyum itu sendiri adalah shadaqah
Namun, tentu saja senyumnya proporsional
Tidak setiap laki-laki diberikan senyuman manis
Intinya, senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas
dan tidak menimbulkan fitnah bagi siapa saja

Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul
Dengan pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah
sebab ia akan selalu mengambil hikmah dari orang yang ia temui.
Dia juga sangat baik dalam menjaga muamalah kepada allah dan manusia

Wanita Solehah juga selalu menjaga akhlaknya.
Seperti rasa malu yang menjadi ukuran imannya

Segala tutur kata dan perbuatannya
Tidak akan menyimpang dari bimbingan Al Quran dan As Sunnah.
Dan tentu saja godaan setan bagi dirinya Sangat kuat.
Jika demikian maka kualitas imannya berkurang.
Semakin kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya.
Semakin kurang rasa malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya.

Prinsip Wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Rambu2 kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yg dimilikinya
Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya
agar tidak menjadi fitnah bagi Siapa saja

Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai
Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi
sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri

Wanita Shalehah selalu Bersyukur atas segala anugrah Allah SWT
seperti Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya
Dia tidak akan pernah merasa sakit hati dan kecewa
Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat.
Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya.

Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya
akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos
tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya tetap terpancar
dan menyejukan hati tiap-tiap orang di sekitarnya.

Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak akan pernah meleset
memberikan karunia kepada hamba-Nya.
Makin ia menjaga kehormatan diri dan keluarganya,
maka Allah akan memberikan karunia terbaik baginya di dunia dan di akhirat.

Jika ingin menjadi wanita shalihah
maka perbanyaklah belajar dari lingkungan sekitar
dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka
Bisa juga mencontoh istri-istri Rasulullah Saw.
Seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan kecerdasannya
dalam berbagai bidang ilmu.

Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya.
Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri
yang bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.

Bisa jadi wanita shalihah itu muncul dari sebab keturunan.
Bila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya
dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita
tergambar diri seorang ibu yg mendidik anaknya menjadi manusia yang berakhlak.

Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah muncul tanpa sebuah proses yang memakan waktu.
Seperti keturunan, pola pendidikan,lingkungan, keteladanan dan lain-lain.
Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.

Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan akhlaknya
Cahaya keshalihahan wanita mukminah akan menjadi penyejuk jiwa
sekaligus peneguh hati bagi orang-orang beriman.

Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga dan bahkan negara. 
Kita pernah mendengar kisah bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses
ada seorang wanita yang sangat hebat.

Jadi tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat
atau tiang yang rapuh ?

Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus
Belajar menjadi wanita shalihah.